top of page

New Target Market Unlocked: Anak Skena, Yuk Kita Pelajari Lebih Dalam!

Writer's picture: DivaDiva

New Target Market Unlocked: Anak Skena, Yuk Kita Pelajari Lebih Dalam! | Diva

Anak skena—sebuah istilah yang semakin populer belakangan ini, kerap muncul di acara-acara bergengsi seperti USS, wajib datang ke Brightspot, atau hunting barang-barang unik di Pasar Santa. Mereka bukan sekadar komunitas, melainkan target market baru yang begitu menarik bagi banyak brand yang ingin menjangkau generasi muda yang kreatif, edgy, dan selalu up-to-date dengan tren terkini.


Di artikel ini, kita akan membahas lebih dalam siapa itu anak skena, apa yang membentuk karakteristik mereka, hingga bagaimana brand dapat berinteraksi dengan mereka secara efektif. Yuk, simak lebih dalam!


Siapa Itu Anak Skena?

Secara sederhana, anak skena adalah mereka yang memiliki ketertarikan tinggi pada subkultur yang berhubungan dengan musik, fashion, dan seni. Mereka sering kali terlihat di acara-acara indie, komunitas musik underground, dan terlibat aktif dalam dunia kreatif. Playlist Spotify mereka mungkin berisi band-band seperti The Sigit, rumahsakit, The Jansen, Kelompok Penerbang Roket, atau The Adams—semuanya band lokal dengan pengaruh besar di scene musik indie.


Mereka juga punya kepekaan tinggi terhadap tren fashion dan streetwear. Tidak jarang kamu akan menemukan anak skena berburu sneaker edisi terbatas di Urban Sneaker Society atau meramaikan Pasar Santa yang terkenal dengan barang-barang unik, mulai dari pakaian vintage hingga pernak-pernik kreatif. Anak skena bukan hanya soal penampilan, melainkan soal identitas yang mereka bangun melalui komunitas dan gaya hidup mereka.


Mengapa Anak Skena Menarik untuk Brand?

Setiap brand pasti menginginkan koneksi yang kuat dengan target pasar mereka, dan anak skena adalah salah satu kelompok yang cukup loyal jika didekati dengan cara yang tepat. Mereka adalah trendsetter dalam komunitas mereka—apa yang mereka gunakan, pakai, dan dengarkan, sering kali menjadi referensi bagi orang lain.


Menurut riset, Gen Z dan Millennials lebih menghargai otentisitas dan cerita di balik sebuah produk atau brand. Mereka ingin tahu lebih dari sekadar apa yang dijual, tapi juga filosofi dan nilai-nilai di balik produk tersebut. Hal ini sejalan dengan karakteristik anak skena, yang sering kali mendukung brand-brand yang dianggap "indie" atau memiliki vibe tersendiri. Inilah kesempatan emas bagi brand untuk membangun cerita dan identitas yang kuat.


Salah satu contoh suksesnya adalah Brightspot Market, sebuah acara pop-up market yang digandrungi anak muda urban. Brightspot bukan hanya sekadar tempat belanja, tapi juga wadah kreativitas yang menampilkan karya-karya brand lokal dengan keunikannya masing-masing. Kunci kesuksesannya terletak pada bagaimana mereka berhasil menciptakan pengalaman yang engaging.


Musik dan Event: Kunci Meraih Hati Anak Skena

Kalau kamu ingin memahami anak skena lebih dalam, perhatikan playlist mereka. Musik adalah bagian penting dari identitas mereka. Musik dengan sound rock-nya yang khas dan sentuhan pop indie adalah beberapa nama yang sering menghiasi ruang dengar anak skena. Band-band ini tidak hanya hadir di telinga mereka, tapi juga menjadi bagian dari pengalaman kolektif di event-event musik yang sering mereka kunjungi.


Acara-acara musik indie atau festival lokal menjadi tempat di mana mereka berkumpul dan merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar. Menurut sebuah studi dari Eventbrite, 78% dari Gen Z dan Millennials lebih memilih menghabiskan uang untuk pengalaman dibandingkan barang fisikreka, menghadiri event seperti USS atau gig band indie lebih dari sekadar hiburan, tapi sebuah pengalaman yang tidak bisa diulang.


Cara Brand Membangun Koneksi yang Kuat 


  1. Kolaborasi dengan Artis atau Brand Lokal

Menggandeng musisi indie, desainer lokal, atau artis visual yang sudah dikenal di kalangan anak skena bisa menjadi strategi jitu. Misalnya, brand fashion bisa berkolaborasi dengan seniman visual untuk merilis koleksi edisi terbatas 


  1. Ciptakan Pengalaman yang Autentik

Anak skena sangat menghargai otentisitas. Acara offline seperti pop-up store yang interaktif atau workshop kreatif bisa menjadi cara untuk menghadirkan pengalaman nyata yang akan diingat. 


  1. Konsisten di Platform Digital

Jangan lupa, target market ini juga sangat aktif di dunia digital, terutama di Instagram dan TikTok. Mereka suka membagikan momen-momen unik mereka, mulai dari outfit of the day (OOTD)  hingga rekaman saat menikmati live music. Pastikan brand juga hadir di platform ini dengan konten yang relevan dan engaging, serta melibatkan mereka dalam percakapan secara langsung.


Mengerti anak skena berarti mengerti cara mereka berpikir, berinteraksi, dan mendefinisikan tren. Mereka adalah pasar yang unik dan berharga, namun butuh pendekatan yang autentik dan personal. Brand yang mampu masuk ke dalam dunia anak skena dengan cara yang tepat, berpotensi tidak hanya meraih loyalitas, tapi juga menjadi bagian dari ekosistem kreatif yang terus berkembang.


Jadi, apakah brand kamu siap meng-unlock potensi dari target market baru yang edgy dan dinamis ini?

3 views0 comments

Comentários


Discover Diva to boost your business

More from Diva

Never miss an update

Thanks for submitting!

bottom of page