top of page

Musik Jedag-Jedug: Dari Niche Market Jadi Tren Massal yang Semua Orang Nikmati

Writer's picture: DivaDiva

Musik Jedag-Jedug: Dari Niche Market Jadi Tren Massal yang Semua Orang Nikmati | Diva

"Hah ini lagu apa sih?" Itulah cap yang dulu kerap disematkan ke musik jedag-jedug atau JJ. Awalnya, musik ini hanya dinikmati segelintir orang di komunitas kecil, terutama mereka yang suka joget di TikTok, lipsync, atau remix EDM sederhana untuk hiburan pribadi. Namun, siapa sangka, kini musik jedag-jedug telah menjelma jadi fenomena budaya yang dinikmati hampir semua kalangan—dari anak sekolah, pekerja kantoran, hingga selebritas. Lalu, bagaimana transformasi ini bisa terjadi?


Awal Mula Musik Jedag-Jedug

Musik jedag-jedug berakar dari subkultur kreatif di dunia maya. Biasanya, musik ini dibuat dengan sentuhan beat EDM sederhana namun "nagih," cocok untuk diiringi gerakan dance TikTok atau penggunaan template di aplikasi edit. Bermula dari penggemar remix-lagu-lokal yang menciptakan konten seperti ini. Mereka memanfaatkan lagu-lagu populer, menciptakan versi yang lebih catchy, lalu menambahkan efek suara seperti drop bass dan tempo cepat untuk menciptakan pengalaman audio yang enerjik.


Namun, karena konsep tarian atau lipsync yang diiringi musik ini sempat dianggap “alay” dan “cari perhatian,” banyak yang skeptis terhadap fenomena ini. Kritiknya? Musik ini tidak memiliki nilai seni tinggi dan hanya hiburan sesaat.


Mengapa Akhirnya Musik Jedag-Jedug Diterima?

Kunci popularitas musik jedag-jedug adalah kombinasi dari tiga faktor utama: platform yang tepat, relevansi budaya, dan pemasaran kreatif.


1. TikTok: Game Changer

Tidak bisa dipungkiri, TikTok menjadi penggerak utama fenomena ini. Fitur-fitur seperti for you page (FYP) dan tren challenge membantu musik jedag-jedug mencapai audiens yang lebih luas. Dengan algoritma TikTok, konten jedag-jedug sering muncul di FYP, membuat siapa saja, bahkan yang sebelumnya tidak tertarik, mulai terbiasa dan menikmati.


2. Relevansi Budaya Lokal

Musik jedag-jedug tidak hanya berhenti di remix lagu barat; kreator lokal mulai memasukkan unsur budaya Indonesia seperti koplo, pop, hingga dangdut. Hal ini membuat musik ini terasa dekat dan menghibur banyak orang dari berbagai latar belakang.


3. Trik Marketing yang Tak Tertandingi

Musik jedag-jedug memanfaatkan strategi pemasaran berbasis tren dan komunitas. Misalnya:

  • Dance Challenge: Banyak kreator yang mempopulerkan tarian sederhana yang mudah diikuti.

  • Kolaborasi dengan Brand: Para creator mulai memasukkan musik ini ke kampanye pemasaran mereka. Contohnya, menggunakan beat jedag-jedug untuk membuat iklan yang seru dan relevan.

  • Memanfaatkan FOMO: Fenomena Fear of Missing Out menjadi penggerak. Ketika semua orang terlihat mengikuti tren, audiens lain merasa tertarik untuk bergabung agar tidak ketinggalan.


Dari "Norak" Jadi Mainstream: Apa yang Bisa Kita Pelajari?

Transformasi musik jedag-jedug dari niche market ke mass market memberikan pelajaran penting tentang bagaimana masyarakat memandang kreativitas. Ketika sesuatu dianggap “norak,” bisa jadi hanya butuh platform dan strategi yang tepat untuk mengubah persepsi. TikTok, sebagai medium digital, berhasil memanfaatkan musik ini menjadi sesuatu yang tak hanya menghibur, tetapi juga menghubungkan orang-orang dari berbagai lapisan sosial.


Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Dengan semakin banyak kreator dan brand yang mengadopsi musik jedag-jedug, tren ini kemungkinan besar akan terus berkembang. Entah itu dengan inovasi genre baru, kolaborasi antar kreator, atau adopsi teknologi seperti AI-generated music, musik ini masih memiliki potensi besar untuk mengejutkan kita semua.


Musik jedag-jedug mengajarkan bahwa kreativitas tidak punya batas, bahkan dari sesuatu yang dianggap “norak.” Dengan trik pemasaran yang cerdas, platform yang tepat, dan keberanian untuk berbeda, niche market pun bisa berubah jadi tren yang dinikmati massal. Jadi, masih mau meremehkan hal kecil yang “terlihat sepele”? Siapa tahu itu adalah next big thing!

3 views0 comments

Comments


Discover Diva to boost your business

More from Diva

Never miss an update

Thanks for submitting!

bottom of page