top of page

Membuat Konten Tepat Sasaran Itu Susah? Tenang, Ini Cara Mengatasinya!

Writer's picture: DivaDiva

Membuat Konten Tepat Sasaran Itu Susah? Tenang, Ini Cara Mengatasinya! | Diva

Bikin konten itu gampang, tapi bikin konten yang benar-benar nyambung sama audience? Nah, itu tantangan terbesar para content creator, marketer, bahkan bisnis. Sering kali, kita mikir ide yang kita suka pasti disukai juga sama target audience. Padahal, nyatanya belum tentu! Jadi, gimana caranya biar konten nggak cuma sekadar ada, tapi juga tepat sasaran dan menarik perhatian? Yuk, kita bahas bareng!


1. Kenali Audience Kamu Lebih Dalam


Sebelum bikin konten, kenalan dulu sama siapa yang bakal lihat dan nikmatin konten kamu. Ini bukan sekadar tahu demografi kayak usia, gender, atau lokasi aja ya. Kamu harus paham lebih dalam, seperti:


  • Apa yang mereka suka?

  • Masalah apa yang sering mereka hadapi?

  • Platform apa yang paling sering mereka gunakan?

  • Gaya bahasa seperti apa yang relatable buat mereka?


Misalnya, kalau targetnya Gen Z, bikin konten dengan bahasa yang santai, relevan, dan diselipin meme atau tren terkini bakal lebih cocok dibanding formal. Gunakan tools seperti Google Analytics, survei, atau lihat insight dari media sosial untuk mengumpulkan data tentang audience kamu.


2. Pakai Metode Empathy Mapping


Pernah denger empathy mapping? Ini cara ampuh buat masuk ke mindset audience kamu. Caranya sederhana, coba jawab pertanyaan ini tentang target kamu:


  • Apa yang mereka pikirkan dan rasakan? (kekhawatiran, impian, masalah)

  • Apa yang mereka lihat di sekitar mereka?

  • Apa yang mereka dengar dari teman, keluarga, atau influencer?

  • Apa yang mereka katakan dan lakukan di media sosial?


Dengan memahami itu semua, kamu bisa membuat konten yang ngena di hati karena kontennya nggak cuma sekadar informatif, tapi juga solutif. Audience bakal merasa, "Wah, ini gue banget!" dan lebih mudah terhubung dengan brand atau akun kamu.


3. Buat Konten yang Customer-Centric


Salah satu kesalahan paling sering dalam bikin konten adalah terlalu fokus sama diri sendiri atau produk. Ingat, audience itu nggak mau tahu seberapa hebat kamu. Mereka cuma peduli: Apa untungnya buat gue?


Solusinya? Buat konten yang customer-centric, alias berfokus pada kebutuhan dan kepentingan audience. Contohnya:


  • Jangan hanya jualan produk. Edukasi audience tentang solusi dari masalah mereka.

  • Storytelling yang menggambarkan pengalaman nyata customer.

  • Konten tutorial atau how-to yang membantu mereka menyelesaikan masalah spesifik.


Misalnya, kalau kamu jual skincare, jangan cuma bilang "Krim ini bisa bikin kulit glowing". Sebaliknya, coba bikin konten kayak: "5 Tips Atasi Kulit Kusam untuk Pemula, Dijamin Ampuh!" Audience akan lebih tertarik karena merasa ada nilai yang bisa diambil.


4. Eksperimen dengan Format dan Platform


Konten nggak melulu harus dalam bentuk satu format aja. Coba eksplorasi berbagai jenis konten seperti:


  • Video pendek (Reels, TikTok)

  • Infografis di Instagram atau LinkedIn

  • Carousel edukatif

  • Artikel panjang di blog

  • Podcast atau webinar


Pilih format yang sesuai dengan kebiasaan konsumsi audience. Kalau audience kamu suka konten cepat dan visual, fokus ke video pendek atau carousel. Tapi kalau mereka suka konten mendalam, bikin artikel atau infografis bisa jadi pilihan terbaik.


Dan jangan lupa, setiap platform punya rules dan gaya mainnya masing-masing. Sesuaikan konten kamu biar nendang di platform tersebut.


5. Analisis dan Evaluasi Konten Kamu


Setelah bikin konten, tugas kamu nggak berhenti di situ. Lihat performanya, analisis, dan pelajari apa yang berhasil dan apa yang nggak. Beberapa metrik yang bisa kamu perhatikan antara lain:


  • Engagement rate (like, comment, share)

  • Reach dan impressions

  • Click-through rate (kalau ada link)

  • Waktu tontonan untuk video


Dari sini, kamu bisa tahu konten seperti apa yang paling disukai audience, format mana yang paling efektif, dan apa yang perlu diperbaiki. Jangan takut buat terus trial and error, karena proses inilah yang bikin kamu makin paham dengan audience.


6. Konsisten dan Relevan dengan Tren


Terakhir, konsistensi itu kunci! Audience akan lebih mudah mengingat brand atau akun kamu kalau kamu rutin muncul dengan konten yang menarik. Selain itu, jangan sampai ketinggalan tren. Tren bisa jadi cara ampuh buat menarik perhatian audience, asal dikemas dengan kreatif dan relevan.


Misalnya, ada tren lagu atau challenge di TikTok yang lagi viral. Kamu bisa ikutan tren itu tapi dengan twist yang sesuai sama brand atau pesan yang mau kamu sampaikan.


Membuat konten yang tepat sasaran memang bukan perkara mudah, tapi bukan berarti nggak bisa! Dengan memahami audience, menciptakan konten yang customer-centric, mengeksplorasi format, dan menganalisis performa konten, kamu bisa bikin konten yang nggak hanya menarik perhatian tapi juga membangun koneksi yang kuat dengan audience.

0 views0 comments

Comments


Discover Diva to boost your business

More from Diva

Never miss an update

Thanks for submitting!

bottom of page