top of page

Mang Ucup: Pedagang Jus Buah yang Jualan Sesuai Mood Tapi Malah Viral di TikTok

Writer's picture: DivaDiva

Mang Ucup: Pedagang Jus Buah yang Jualan Sesuai Mood Tapi Malah Viral di TikTok | Diva
(Tiktok @mang_ucuppppp)

Baru kali ini ada penjual jus yang sukses gara-gara nggak mau didatangi pembeli. Ya, Mang Ucup, pemilik outlet jus Niagara Fruit, viral bukan karena jusnya, tapi karena tingkah lakunya yang bikin netizen bingung sekaligus tertawa. Bayangin, penjual jus yang sering tutup toko hanya karena lagi nggak mood! Buka siang, tutup awal. Bahkan pernah nggak buka karena lupa pesan buah dan justru malah libur jualan di hari Minggu. Namun, justru tingkah laku unik ini yang bikin Mang Ucup jadi fenomena viral di TikTok.

Bagaimana bisa seorang penjual jus yang “menolak rezeki” malah sukses lewat TikTok? Ini bukan sekadar soal jus buah, tapi tentang the power of content dan bagaimana storytelling yang tepat bisa membawa pengaruh besar dalam branding.

Branding dan Content: Kombinasi Unik yang Viral

Di era digital sekarang, branding bukan cuma soal produk atau layanan yang ditawarkan, tapi juga bagaimana kita menyampaikan cerita di balik produk itu. Mang Ucup adalah contoh sempurna bagaimana konten yang lucu dan relatable bisa menjadi senjata ampuh untuk menarik perhatian netizen. Aksi-aksinya yang diunggah ke TikTok, seperti mukanya yang manyun saat sedang badmood karena outletnya ramai atau ekspresinya yang penuh semangat saat mempraktikan yel-yel Niagara Fruit, bikin banyak orang merasa terhibur. Netizen tertawa dan membagikan video-video Mang Ucup karena situasinya begitu nyata, menghibur, dan dekat dengan keseharian.

Salah satu hal yang juga membuat branding Mang Ucup makin kuat adalah yel-yel khas “Niagara Fruit” yang ia ciptakan. Dengan semangat yang kocak, Mang Ucup sering memulai video TikTok-nya dengan teriakan “Niagara Fruit, sekali lagi… Niagara Fruit!” sambil melakukan gerakan tangan khas: dua jari di kanan dan kiri, badan maju dan mundur, lalu menjulurkan lidah ke kiri. Yel-yel ini bukan hanya jadi signature Mang Ucup, tapi juga jadi salah satu hal yang bikin orang-orang semakin mudah mengingat dan merasa terhubung dengan sosoknya. Keunikan ini semakin memperkuat personal branding-nya yang fun dan nyentrik, membuat netizen tak hanya ingat produknya, tapi juga siapa Mang Ucup itu.

Lewat konten TikTok, tingkah laku Mang Ucup yang moody dan anti-mainstream ini terasa sangat autentik dan tidak dibuat-buat. Ini adalah contoh nyata bahwa keunikan bisa jadi kekuatan dalam personal branding, terutama di platform media sosial seperti TikTok yang sangat mengutamakan konten cerita yang engaging.

TikTok dan The Power of Storytelling

Mengapa TikTok? Karena platform ini sangat efektif dalam menggabungkan cerita pendek, visual yang menarik, dan momen-momen lucu yang bisa dengan cepat menyebar secara viral. Dalam kasus Mang Ucup, konten-kontennya secara alami menceritakan perjuangan penjual jus yang lebih mengandalkan mood ketimbang jam operasional normal. Orang-orang nggak datang cuma buat jusnya, tapi juga buat melihat tingkah lucu Mang Ucup. Ada sensasi seru dan penasaran setiap kali video baru diunggah, "Hari ini Mang Ucup BT karena apa lagi yaa?"

Di sinilah kekuatan TikTok: keterikatan emosi dan rasa penasaran membuat orang terus menantikan update terbaru. Konten yang relatable dan jenaka punya kemampuan untuk menjangkau lebih banyak orang dengan cepat. Video Mang Ucup yang diunggah di TikTok, dengan format storytelling yang sederhana tapi menghibur, membuat outlet jusnya viral.

Menurut laporan Oberlo, TikTok saat ini memiliki lebih dari 1 miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia. Banyak bisnis telah memanfaatkan platform ini sebagai media branding, karena algoritma TikTok memungkinkan konten viral dengan lebih mudah, terutama jika mengandung unsur hiburan atau humor yang bisa langsung relate dengan audiens.

Autentisitas dan Komedi: Resep Branding yang Jitu

TikTok Mang Ucup berhasil menggabungkan dua elemen penting dalam dunia digital: autentisitas dan komedi. Komedi di sini datang dari kejujuran Mang Ucup dalam menampilkan dirinya yang sering moody, nggak selalu ramah, dan kadang terlalu santai dalam menjalankan bisnisnya. Bukannya berusaha menjadi sempurna atau selalu menyenangkan, Mang Ucup tampil apa adanya dan inilah yang membuatnya disukai banyak orang.

Konsumen masa kini mencari sesuatu yang lebih dari sekadar produk, mereka mencari cerita dan pengalaman. Mang Ucup tanpa disadari telah menciptakan sebuah narrative yang kuat, di mana orang-orang tidak hanya ingin mencoba jusnya, tapi juga ingin melihat langsung “penjual jus paling moody di dunia”.

Laughter is contagious—ketika orang tertawa karena konten, mereka lebih cenderung membagikan konten tersebut. Mang Ucup memahami hal ini. Dia tahu bahwa daya tariknya bukan sekadar jus buah, tapi entertainment yang dia tawarkan lewat video-video TikTok. Hasilnya? Jus yang dijualnya habis diserbu pembeli hanya karena tingkah lucu dan anehnya di TikTok.

Impact TikTok Terhadap Branding: Menjadi Viral dan Dikenal

Viral di TikTok memberi dampak besar terhadap bisnis Mang Ucup. Popularitas yang tumbuh lewat TikTok membuktikan bahwa branding lewat media sosial tidak melulu harus serius atau formal. Justru dengan tampil apa adanya, dekat dengan keseharian, dan berani menunjukkan sisi-sisi unik, Mang Ucup berhasil menarik perhatian ribuan orang yang penasaran dan datang ke outletnya untuk membeli jus meski harus mengantri dan diusir karena outletnya yang terlalu ramai.

Banyak bisnis sekarang melihat TikTok sebagai platform yang sangat efektif dalam membangun brand awareness. Algoritma TikTok yang mengutamakan konten-konten orisinal dan menarik memudahkan siapa saja, termasuk Mang Ucup, untuk menjangkau audiens yang luas tanpa perlu biaya marketing yang besar. Bahkan, TikTok bisa menjadi alat promosi gratis jika dikelola dengan baik.

Pelajaran dari Branding Mang Ucup

Kisah Mang Ucup mengajarkan bahwa branding di era digital tidak selalu harus serius dan profesional. Kadang, menjadi diri sendiri dengan segala kekurangan dan keunikan bisa menjadi kekuatan besar. Ini dia beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari Mang Ucup dan TikTok-nya:

  1. Autentisitas adalah kunci. Di media sosial, orang lebih tertarik pada konten yang terasa nyata, jujur, dan apa adanya.

  2. Humor membuat konten lebih mudah diingat. Jangan takut untuk menunjukkan sisi lucu dan santai dalam bisnis, karena itu bisa membuat brand-mu lebih mudah diterima oleh audiens.

  3. Storytelling lewat konten sangat penting dalam membangun brand awareness. Ceritakan kisahmu dengan cara yang menghibur dan menarik.

  4. Manfaatkan kekuatan platform. TikTok adalah platform yang sempurna untuk konten pendek, engaging, dan menghibur. Jangan ragu untuk mencoba berbagai jenis konten yang bisa menggaet audiens lebih luas.

Ketika Rezeki Ditolak, Tapi Viral di TikTok

Mang Ucup mungkin sering menutup toko karena capek atau lagi nggak mood, tapi di TikTok, pintu rezekinya terbuka lebar. Melalui konten-kontennya yang lucu dan menghibur, Mang Ucup membuktikan bahwa branding lewat media sosial bisa dilakukan dengan cara yang berbeda. Jadi, buat kamu yang sedang membangun usaha, ingatlah bahwa branding tidak harus sempurna—kadang yang aneh dan lucu justru jadi daya tarik utama seperti dia yang kemarin tidur sambil live TikTok hehehe…


98 views0 comments

Comments


Discover Diva to boost your business

More from Diva

Never miss an update

Thanks for submitting!

bottom of page