Dilema Endorsement: Haruskah Content Creator Terlalu Patuh pada Brief?
Lagi scrolling social media lalu melihat semua influencer pakai format yang sama saat endorsement, rasanya, kayak bukan dia banget dan template. Mungkin, itu karena mereka mengikuti sepenuhnya brief brand! Tapi, apakah content creator harus selalu nurut sama brand atau justru ada ruang buat jadi diri sendiri?
1. Kenapa Brief Brand Itu Penting?
Brief brand adalah panduan dasar dari brand untuk memastikan konten yang dihasilkan tetap sesuai dengan pesan, target, dan nilai-nilai brand. Ini membantu brand menjaga image mereka dan mencapai tujuan marketing yang sudah dirancang. Jadi, ketika brand membuat brief, ada banyak faktor yang dipertimbangkan—mulai dari tone, pilihan kata, sampai angle visual. Buat brand, consistency itu kunci.
2. Lalu, Di Mana Posisi Content Creator?
Content creator dikenal karena gaya dan persona mereka yang autentik. Mereka membangun audience dengan kejujuran dan karakter mereka sendiri, yang kadang nggak sejalan dengan cara brand berkomunikasi. Makanya, kalau content creator terlalu "terikat" pada brief, ada kemungkinan konten yang mereka hasilkan malah jadi terasa "dipaksakan." Ini bisa bikin followers merasa konten itu kurang genuine, dan akhirnya, impact dari endorsement malah berkurang.
3. Haruskah Brief Diikuti 100%?
Di sinilah tantangannya! Mengikuti brief secara ketat bisa jadi pisau bermata dua. Di satu sisi, brand bisa merasa aman karena kontennya sesuai visi mereka. Di sisi lain, jika terlalu rigid, bisa kehilangan sentuhan kreatif dari sang creator. Idealnya, content creator tetap mengikuti garis besar brief, tapi juga perlu diberi ruang untuk mengeksplorasi kreativitasnya. Mungkin bukan soal "patuh 100%," tapi lebih ke "bagaimana bisa sesuai tanpa kehilangan orisinalitas."
4. Tips untuk Kolaborasi yang Lebih Fleksibel
Buat brand, penting banget untuk mendiskusikan tujuan yang ingin dicapai, bukan sekedar detail teknis. Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu agar brand dan content creator bisa saling memahami:
Diskusikan Tujuan, Bukan Hanya Detail
Ketika brand lebih fokus pada "kenapa" daripada "apa dan bagaimana," creator bisa lebih kreatif menyesuaikan dengan gaya mereka. Brief yang fleksibel seringkali memberikan hasil yang lebih engaging.
Libatkan Creator Sejak Awal
Sebelum deal, brand sebaiknya mendengar masukan dari content creator. Mereka lebih tahu cara berkomunikasi dengan audience-nya.
Tetapkan Batasan yang Jelas, Tapi Fleksibel
Ada baiknya kalau brand memberikan beberapa batasan, tapi tetap fleksibel. Misalnya, boleh improvisasi, tapi tetap harus mencantumkan hashtag atau keyword tertentu.
5. Apa yang Harus Dilakukan Content Creator?
Content creator juga harus terbuka dalam komunikasi. Jika ada bagian brief yang terasa kurang cocok, sebaiknya diungkapkan sejak awal. Banyak brand sekarang ini lebih terbuka terhadap diskusi dan revisi. Ingat, keberhasilan endorsement adalah ketika audience percaya pada pesan yang disampaikan.
Jadi, harus selalu nurut nggak, ya? Jawabannya: nggak selalu, tapi juga nggak sepenuhnya bebas. Kuncinya ada pada komunikasi terbuka dan saling memahami. Brand harus memberi ruang kreatif, dan creator harus menghargai visi brand. Kolaborasi yang sukses adalah yang bisa membawa brand dan creator mencapai tujuan yang sama, dengan sentuhan autentik yang tetap terasa "kamu banget
Comments