top of page

Burnout: Ancaman Serius Kesehatan & Karier yang Perlu Diwaspadai!

Writer's picture: DivaDiva

Burnout: Ancaman Serius Kesehatan & Karier yang Perlu Diwaspadai! | Diva

Burnout di lingkungan kerja telah menjadi salah satu masalah yang semakin meresahkan, dengan sejumlah besar karyawan mengalami kondisi ini dalam setahun terakhir. Berdasarkan studi dari Zippia, angka menunjukkan bahwa 89% pekerja pernah mengalami burnout, sementara 77% di antaranya merasakan gejala burnout di pekerjaan mereka saat ini. Tingkat burnout saat ini bahkan mencapai 59%, yang menunjukkan peningkatan sebesar 13,5% dari tahun sebelumnya.

Apa itu Burnout?

Burnout adalah kondisi stres kronis yang disebabkan oleh tuntutan yang terlalu tinggi di lingkungan kerja. Ini tidak hanya merujuk pada kelelahan fisik, tetapi juga mencakup kelelahan emosional, depersonalisasi, dan penurunan prestasi dalam pekerjaan. Kondisi ini dapat berkembang secara bertahap dan sering kali tidak terdiagnosis secara langsung. Burnout dapat mengganggu kesejahteraan fisik dan mental seseorang, serta dapat berdampak negatif pada produktivitas dan kepuasan kerja.

Penyebab dan Dampak dari Burnout

Penyebab burnout dalam pekerjaan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Beban kerja yang berlebihan, seperti deadline yang ketat, tanggung jawab yang berat, atau jumlah pekerjaan yang tidak proporsional dengan waktu yang tersedia, dapat menyebabkan stres dan kelelahan yang berlebihan. Selain itu, ketidakjelasan dalam peran dan tanggung jawab juga dapat menimbulkan kebingungan, konflik, dan rasa frustasi yang berkelanjutan.

Dampak dari burnout pada karyawan dan perusahaan sangatlah signifikan. Karyawan yang merasa tidak mendapatkan dukungan yang memadai di tempat kerja memiliki risiko 70% lebih tinggi untuk mengalami burnout, sementara perlakuan yang kurang baik dapat membuat karyawan menjadi 2,3 kali lebih mungkin mengalami kondisi tersebut. Departemen Kesehatan Masyarakat di Universidade Estadual de Londrina (UEL) di Londrina, Parana, Brasil, melakukan penelitian tentang dampak fisik dari burnout, burnout dapat berdampak serius, seperti meningkatnya intensitas sakit, penurunan produktivitas, dan tingkat pergantian karyawan yang tinggi. Lebih jauh lagi, burnout juga berhubungan dengan berbagai risiko kesehatan, termasuk diabetes tipe 2, kelelahan kronis, dan penyakit kardiovaskular.

Tanda-tanda Kamu Mengalami Burnout

1.     Kelelahan Fisik dan Mental yang Berlebihan: Perasaan kelelahan yang tidak dapat diatasi dengan istirahat yang cukup adalah tanda khas burnout. Ini bisa mengganggu tidur dan membuat seseorang merasa terus-menerus lelah baik secara fisik maupun mental.

2.     Kurangnya Motivasi: Seseorang yang mengalami burnout cenderung kehilangan minat dan motivasi terhadap pekerjaan mereka. Mereka mungkin merasa apatis atau tidak peduli terhadap tugas-tugas yang mereka lakukan.

3.     Penurunan Kinerja: Burnout seringkali berdampak pada penurunan kualitas kinerja seseorang. Mereka mungkin kesulitan berkonsentrasi, membuat keputusan, atau menyelesaikan tugas-tugas dengan efisien.

4.     Perubahan Perilaku: Orang yang mengalami burnout bisa mengalami perubahan perilaku, seperti menjadi lebih mudah marah, mudah tersinggung, atau menarik diri dari interaksi sosial.

5.     Kehilangan Empati: Individu yang mengalami burnout mungkin mengalami penurunan kemampuan untuk merasakan empati atau memahami perasaan orang lain. Mereka mungkin menjadi lebih dingin atau kurang peduli terhadap kebutuhan dan perasaan rekan kerja atau klien.

6.     Masalah Kesehatan: Burnout dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik seseorang, seperti masalah tidur, gangguan pencernaan, sakit kepala, atau peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.

7.       Isolasi Sosial: Orang yang mengalami burnout cenderung menarik diri dari interaksi sosial. Mereka mungkin merasa sulit untuk terhubung dengan rekan kerja atau bahkan anggota keluarga dan teman-teman.

Apa Yang Harus Dilakukan untuk Mengatasi Burnout?

1.     Mengatur Batas Antara Kehidupan Pribadi dan Kerja: Penting untuk menetapkan batas yang jelas antara waktu kerja dan waktu pribadi. Ini termasuk menghindari membawa pekerjaan ke rumah dan memberikan diri sendiri waktu yang cukup untuk bersantai dan mengisi ulang energi.

2.     Mengelola Stres: Teknik-teknik manajemen stres seperti meditasi, yoga, atau olahraga dapat membantu mengurangi tingkat stres dan mencegah burnout.

3.     Membangun Dukungan Sosial: Mempertahankan hubungan yang sehat dengan rekan kerja, teman, dan keluarga dapat memberikan dukungan emosional yang penting dalam mengatasi burnout.

4.    Mengambil Istirahat yang Teratur: Penting untuk mengambil istirahat yang cukup secara teratur untuk menghindari kelelahan fisik dan mental yang berlebihan.

5.     Mencari Bantuan Profesional: Jika mengalami gejala burnout yang parah, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental seperti psikolog atau konselor.

6.     Berpartisipasi dalam Kegiatan yang Menyenangkan: Melibatkan diri dalam kegiatan yang menyenangkan di luar pekerjaan, seperti hobi atau olahraga, dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Dengan menyadari bahwa burnout merupakan permasalahan yang semakin meresahkan di lingkungan kerja, langkah-langkah preventif dan intervensi yang tepat harus diterapkan. Dalam mengidentifikasi dan mengatasi burnout, perusahaan tidak hanya akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif, tetapi juga akan membantu meningkatkan kualitas hidup karyawan serta menurunkan dampak negatif yang dapat berdampak pada kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Kesimpulannya, burnout bukanlah masalah sepele yang dapat diabaikan. Dengan pemahaman yang mendalam mengenai penyebab burnout serta implementasi strategi yang efektif untuk mengatasinya, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat, produktif, dan berkelanjutan bagi seluruh anggota tim mereka. Dengan demikian, kesejahteraan karyawan dapat terjaga, produktivitas meningkat, dan stabilitas perusahaan bisa terjaga dengan baik.


0 views0 comments

Comentários


Discover Diva to boost your business

More from Diva

Never miss an update

Thanks for submitting!

bottom of page